Pasar saham Asia turun pada hari Senin dipicu oleh berita ekonomi
global dengan laporan pekerjaan AS, dan keputusan Federal Reserve dalam
menentukan kenaikan suku bunga.
Perdagangan juga menipis dengan adanya pasar Jepang yang berlibur di hari Senin hingga hari Rabu. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun tipis 0,2 persen.
Saham Australia sebagian juga melemah di tengah kekhawatiran
pendapatan bank sementara indeks utama Korea Selatan naik tipis 0,2
persen.
Ukuran swasta aktivitas manufaktur China yang akan dirilis pada hari
Senin diharapkan untuk tetap tenang dan hanya menambah spekulasi
stimulus kebijakan yang lebih di sana.
HSBC PMI / Markit untuk Korea Selatan menetapkan pertanda buruk, jatuh ke ke terendah enam bulan dari 48,8 pada bulan April.
Pemilihan Inggris pada hari Kamis akan menambah ketidakpastian
politik, dengan tak satu pun dari partai-partai besar kemungkinan untuk
memenangkan mayoritas kursi.
Di Wall Street, Dow ditutup naik 1,03 persen pada hari Jumat, sedangkan S & P 500 naik 1,09 persen dan Nasdaq 1,29 persen.
Salah satu perkembangan utama pekan lalu adalah tajam dan tiba-tiba
kembali di zona euro hasil yang menunjukkan banteng jangka panjang dalam
obligasi mungkin akhirnya telah kehabisan tenaga.
Di pasar komoditas, harga minyak telah turun dari level tertinggi 2015
setelah Irak mengatakan ekspor minyak mentah mencapai rekor pada bulan
April, menjaga produksi Timur Tengah di atas permintaan.
Minyak mentah Brent dikutip 6 sen lebih kencang di $ 66,52 per barel, sementara minyak mentah AS menurun 3 sen menjadi $ 59,12